Rabu, 14 Oktober 2009

Kau,Matamu,Senyumu,Bayangmu

Saat pertama kali bertemu

Di tempat itu

Ada yang lain darimu

Dari cara menatapmu

Dengan tatapan tajam penuh arti

Dan senyumu yang memikat

Mebuatku Merasakan hal yang lain

Aku tahu

Kurasakan getaran cinta

Dengan kecepatan melebihi cahaya

Aku jatuh cinta pada pandangan pertama


Aku terpesona oleh kecantikanmu

Indahnya hatimu

Bak aurora borealis

Aura kecantikanmu

Mengalahkan terangnya sinar matahari

Kulihat variabel dimatamu

Matamu bagaikan 2 elipsoid

Kulihat grafik cosinus disenyummu

Senyumu seperti memancarkan spektrum pelangi

Yang mempesonakan


Setiap ku memandangmu,

amperemeter dan voltmeter cintaku

selalu menunjukan skala penuh,

dan gelombang di osiloskop hatiku

bergerak tak karuan

Setiap ku mendekatimu,

hatiku bergetar lebih dahsyat dari getaran turbin

yang membangkitkan arus AC tiga fasa 220 volt 50 hertz.

Ooh..

Bayangmu bagai spektrum pelangi

Yang memancarkan energi magnetis

Archimedes dan Newton tak akan mengerti

Medan magnet yang saling tarik menarik di antara kita

Pertama kali bayangmu jatuh..

Tepat di fokus hatiku

Nyata, tegak, diperbesar dengan kekuatan cinta maksimum

Kemana harus kucari modulus vektor hatimu?

Dengan besaran apakah harus kunyatakan cintaku?

Walau jarak memisahkan kita

Bagaikan matahari dan Pluto saat aphelium

Dan meski berada di lain galaksi

Kujaga dirimu dalam setia

Karenamu cinta ini tak terhingga

Seperti luas alam semesta

0 komentar:

Posting Komentar