Saat pertama kali bertemu
Di tempat itu
Ada yang lain darimu
Dari cara menatapmu
Dengan tatapan tajam penuh arti
Dan senyumu yang memikat
Mebuatku Merasakan hal yang lain
Aku tahu
Kurasakan getaran cinta
Dengan kecepatan melebihi cahaya
Aku jatuh cinta pada pandangan pertama
Aku terpesona oleh kecantikanmu
Indahnya hatimu
Bak aurora borealis
Aura kecantikanmu
Mengalahkan terangnya sinar matahari
Kulihat variabel dimatamu
Matamu bagaikan 2 elipsoid
Kulihat grafik cosinus disenyummu
Senyumu seperti memancarkan spektrum pelangi
Yang mempesonakan
amperemeter dan voltmeter cintaku
selalu menunjukan skala penuh,
dan gelombang di osiloskop hatiku
bergerak tak karuan
Setiap ku mendekatimu,
hatiku bergetar lebih dahsyat dari getaran turbin
yang membangkitkan arus AC tiga fasa 220 volt 50 hertz.
Ooh..
Bayangmu bagai spektrum pelangi
Yang memancarkan energi magnetis
Archimedes dan Newton tak akan mengerti
Medan magnet yang saling tarik menarik di antara kita
Pertama kali bayangmu jatuh..
Tepat di fokus hatiku
Nyata, tegak, diperbesar dengan kekuatan cinta maksimum
Kemana harus kucari modulus vektor hatimu?
Dengan besaran apakah harus kunyatakan cintaku?
Walau jarak memisahkan kita
Bagaikan matahari dan Pluto saat aphelium
Dan meski berada di lain galaksi
Kujaga dirimu dalam setia
Karenamu cinta ini tak terhingga
Seperti luas alam semesta